03.57
Kalimat Dan Kata Sapaan
Kata Sapaan – Pengertian, Macam-Macam Dan Contohnya – Makalah Materi Mengenai Kata Sapaan. Apa itu kata sapaan? kata sapaan adalah sebuah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang. Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasan berikut
Hallo sahabat … Pada pertemuan kita hari ini, kita akan mempelajari materi mengenai Kata Sapaan- Pengertian, Macam-Macam Dan Contohnya. Biasanya kata sapaan ini digunakan pada saat bertemu seseorang, baik yang dikenal bahkan untuk orang yang belum pernah dikenal. Kata sapaan ini sangat penting sekali untuk dipelajari, kenapa? karena dalam materi ini kita bisa mengetahui bagaimana kata sapaan yang sebenarnya, serta kita juga bisa mengembangkan sebuah etika dan tata cara yang baik ketika kita bertemu dengan seseorang.
Untuk itu, mari kawan – kawan kita simak terus materi pada artikel, semoga dengan ilmu yang sedikit ini bisa membantu sahabat untuk belajar dan mendalami materi ini.
Pengertian Kata Sapaan
Kata sapaan adalah sebuah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua, baik itu tunggal ataupun jamak.
Kalimat atau kata sapaan ini seringkali dipakai dalam sebuah penyampaian kalimat berita baik di televisi maupun di dalam sebuah radio.
Macam – Macam Kata Sapaan
Kata sapaan dapat berupa, yaitu sebagai berikut :
1. Istilah Dalam Kekerabatan
Contohnya seperti: Saudara, Kakek, Kak, Bapak, Dik dan lain sebagainya.
2. Nama Jabatan Atau Gelar
Contohnya seperti: Dokter, Suster, Profesor, Bupati, Gubernur, Jenderal, dan lain sebagainya.
3. Nama Diri, Baik Orang, Maupun Benda
Contohnya seperti : (orang) Ani, Ida, (benda): si Kancil, Raja Rimba, dan lain sebagainya.
Jenis – Jenis Kalimat Sapaan
Ada beberapa jenis kalimat sapaan, berikut ini adalah jenis – jenis dan contohnya kalimat sapaan, yaitu:
1. Sapaan Hormat
– Selamat malam tuan …
2. Sapaan Biasa
– Hai Didan … ??
3. Sapaan Kasar
– Hayyy mblo … ??
Tata Cara Penulisan Kata Sapaan
Penggunaan sebuah kata sapaan sangat terikat pada sebuah adat-istiadat setempat, adat kesantunan, dan juga situasi serta kondisi percakapan pada suatu tempat. Itu sebabnya, kaidah kebahasaan tersebut juga sering terkalahkan oleh adat kebiasaan yang berlaku pada suatu daerah tempat bahasa Indonesia tumbuh serta juga berkembang. Namun, yang perlu kita garis bawahi dalam hal ini adalah bagaimana cara penulisan kata kekerabatan yang digunakan adalah sebagai kata sapaan, yakni ditulis dengan huruf awal yaitu huruf kapital.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam sebuah pedoman umum, dijelaskan tata cara penulisan dalam kata kalimat sapaan, antara lain yaitu:
- Huruf kapital itu digunakan yaitu sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti misalnya saudara, bapak, ibu, kakak, paman, kakek, nenek,adik, om, tante, yang dipakai di dalam penyapaan atau juga pengacuan.
Contohnya:
Berapa harganya, Bu / Pak / Bude / Pakde / Kak / Bang? - Huruf kapital tersebut tidak digunakan sebagai huruf pertama kata penujuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam sebuah penyapaan serta pengacuan.
Contohnya:
Untuk beberapa hari kedepan dia tinggal di rumah kakeknya atau Pamannya sendiri. - Huruf kapital tersebut dipakai sebuah sebagai kata ganti Anda.
Contohnya:
Sekarang anda tinggal dimana ya? Contoh Kata Sapaan Dan kalimat Sapaan
Contoh Kata Sapaan
Dibawah ini adalah beberapa contoh kata yang dapat digunakan sebagai kata sapaan, yaitu:- Nama diri, seperti: Tegar, Ridho, Firman, Dani, Bagas, Khrisna
- Kata yang tergolong dalam istilah kekerabatan, yaitu seperti misalnya: bapak, ibu, adik, kakak, Kak, Abang, paman, bibi, .
- Gelar kepangkatan, profesi atau bisa juga jabatan, yaitu seperti: misalnya kapten, profesor, sopir, ketua, lurah, dokter, camat, guru
- Kata nama,misalnya seperti: nyonya, nona, Tuhan, tuan, atau sayang.
- Kata nama pelaku, misalnya seperti: pendengar, penonton, peserta, atau juga hadirin.
- Kata ganti persona kedua contohnya seperti: Anda.
Contoh Kalimat Kata Sapaan
Dibawah ini merupakan beberapa kata sapaan, yaitu:Anda sekolah dimana ya?
Rumah Anda dimana ya?
Dipersilahkan Bu Guru Desi untuk memberikan sedikit masukan …
Ingin mencari siapa, Rahman?Demikianlah pembahasan mengenai materi Kata Sapaan. Semoga bermanfaat ya …
09.01
Lutung Kasarung
Cerita Rakyat Jawa Barat
Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.
Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.
Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.
Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.
Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.
Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.